top of page
  • admin

5 Penyakit Genetik pada Anjing yang Paling Umum & Gejalanya

Ternyata, bukan hanya manusia saja yang bisa menderita penyakit genetik. Namun, penyakit genetik pada anjing juga cukup umum terjadi. Secara garis besar, jumlahnya ada banyak. Hanya saja, memang ada beberapa penyakit yang kasusnya lebih sering terjadi daripada penyakit yang lainnya.

Karena itu, di dalam artikel ini Anda akan mempelajari tentang apa saja yang termasuk penyakit genetik pada anjing. Termasuk, pengertian dan gejala penyakit yang disebabkan oleh gen DNA tersebut. Penyakit yang akan termasuk ke dalam pembahasan adalah:

● Epilepsi.

● Kelainan kulit bawaan.

● Brachycephalic Obstructive Airway Syndrome (BOAS).

● Canine Hip Dysplasia (CHD)

● Penyakit mata bawaan.

Berikut adalah penjelasan yang lebih lengkapnya!


sick dog
header photo

Foto oleh Unsplash


Beberapa Penyakit Genetik Pada Anjing yang sering ditemui


1. Epilepsi

Sebenarnya, apa saja penyakit pada anjing yang termasuk ke dalam penyakit genetik? Salah satu penyakit genetik pada anjing di yang cukup umum adalah epilepsi. Epilepsi sendiri adalah penyakit gangguan neurologis yang menyebabkan penderitanya kejang tanpa alasan yang jelas.[1]

Secara garis besar, epilepsi adalah penyakit neurologis yang paling umum terjadi pada anjing. Penyebab utama munculnya epilepsi adalah karena genetik yang diturunkan. Anda juga akan mengenalnya dengan istilah epilepsi genetik atau epilepsi idiopatik.

Gejala utama penyakit epilepsi pada anjing adalah kejang-kejang. Namun, selain itu, ada gejala lain yang perlu Anda perhatikan, yaitu:

● Kesadaran terganggu.

● Mengeluarkan air liur.

● Buang air kecil atau buang air besar saat kejang.

● Aktivitas motorik abnormal seperti adanya kedutan di wajah, rahang seperti sedang mengunyah, dan lain-lain.

● Ketakutan dan berusaha untuk mencari perhatian.

● Pupil melebar.

● Muntah.


2. Kelainan Kulit Genetik

Selain penyakit neurologis seperti epilepsi, kelainan kulit genetik pada anjing pun umum terjadi. Seperti namanya, kelainan genetik pada anjing yang satu ini memang ada di area kulit. Secara garis besar, kini sudah ada 36 gen yang berkaitan dengan kelainan kulit bawaan yang berhasil diidentifikasi.[2]

Salah satu di antaranya adalah alergi, yang merupakan penyakit yang paling umum dalam praktik klinis. Baik anjing purebred maupun ras mix breed bisa menderita penyakit ini. Hanya saja, beberapa ras memiliki kasus alergi yang lebih sering dari yang lain. Misalnya Labrador dan Golden Retriever.

Gejala yang biasa terlihat saat anjing mengalami alergi adalah sebagai berikut!

● Kulit merah.

● Anjing lebih sering menggaruk kulit.

● Menjilat-jilat kulit secara berlebihan.

● Mulai menggigiti kulit.


3. Brachycephalic Obstructive Airway Syndrome (BOAS)

Secara garis besar, Brachycephalic Obstructive Airway Syndrome atau BOAS adalah penyakit saluran napas kronis.[3] Pada umumnya, penderita penyakit genetik pada anjing ini adalah anjing berhidung pesek dan bermoncong pendek, seperti Boston Terrier, Pug, dan Bulldog.

BOAS adalah salah satu penyakit mutasi gen yang akan anjing derita seumur hidup. Penyakit ini akan melemahkan dan berdampak buruk pada kualitas hidup sang penderita. Biasanya, anjing yang menderita BOAS juga akan memiliki penyakit yang berhubungan dengan saluran cerna.

Gejala yang umum pada penderita BOAS adalah:

● Mendengkur

● Mendengus

● Bernapas keras


4. Canine Hip Dysplasia (CHD)

Pada dasarnya, Canine Hip Dysplasia atau CHD adalah salah satu kelainan pada hewan yang umum terjadi, khususnya pada anjing. Anda juga mungkin mengenalnya dengan istilah displasia pinggul.

Penyakit displasia pinggul sendiri merupakan gangguan poligenik yang menyebabkan sendi coxofemoral di area pinggul melemah, degenerasi, dan osteoarthritis.[4] Hal ini membuat posisi sendi tidak pas. Sehingga, area pinggul tidak bisa menjalankan fungsinya dengan lebih optimal.

Beberapa gejala displasia pinggul yang paling sering terlihat adalah:

● Kesulitan saat bangun dan berbaring.

● Kesulitan saat naik turun tangga.

● Tidak mampu melompat.

● Tidak mau berjalan dan berlari.


5. Myxomatous Mitral Valve Disease (MMVD)

Terakhir, penyakit lain yang berasal dari kelainan genetik adalah Myxomatous Mitral Valve Disease atau MMVD. Anda juga mungkin mengenalnya dengan istilah katup myxomatous. Secara garis besar, ini adalah penyakit kardiovaskular yang paling sering terjadi pada anjing, dengan persentase 70%.[5]

Penyakit genetik pada anjing ini menyebabkan tekanan dalam jantung yang bisa saja menyebabkan gagal jantung. Gejala yang muncul saat anjing menderita penyakit ini antara lain:

● Batuk.

● Anjing terlihat lemah dan lesu.

● Kurang nafsu makan.

● Perut kembung.

● Kesulitan bernapas.

● Pingsan.


Itulah beberapa penyakit genetik pada anjing. Apabila anjing Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera bawa ke klinik hewan terdekat. Untuk informasi lainnya, Anda bisa mengunjungi Kawan Hewan. Anda juga bisa followTikTok dan Instagram untuk mendapatkan informasi terbaru. Semoga bermanfaat!



Lokasi Kawan Hewan Petshop Gresik:




Sumber :

2. Science Direct. Genetics of inherited skin disorders in dogs. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1090023321001775

3. National Library of Medicine PubMed Central. Brachycephalic obstructive airway syndrome: much more than a surgical problem. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9673814/#:~:text=Brachycephalic%20obstructive%20airway%20syndrome%20(BOAS,of%20many%20popular%20dog%20breeds.

4. National Library of Medicine PubMed Central. Diagnosis, prevention, and management of canine hip dysplasia: a review. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6070021/

5. National Library of Medicine PubMed Central. Myxomatous mitral valve disease in dogs: Does size matter? https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3307894/

Post: Blog2 Post
bottom of page