top of page
  • admin

Peran Kucing Dalam Beberapa Mitologi Kuno Dunia


Foto lukisan kucing dan tikus dari Mesir Kuno (www.worldhistory.org)


Seperti yang kita ketahui jika kucing merupakan salah satu hewan yang kini banyak dipelihara. Hampir 6 dari 10 orang manusia kini memelihara hewan menggemaskan ini sehingga tak heran jika kucing memang sangat identik dengan hewan rumahan.

Namun tahukan anda? Jauh sebelum trend memelihara kucing yang kini kita ketahui, ternyata kucing juga telah dipelihara sejak lama dan beberapa negara mengagungkan hewan berbulu satu ini. Lalu, mengapa negara tersebut menganggungkan kucing? Dan mana saja negara yang dimaksud? Serta, apa hubungan Dewa Thor yang saat ini banyak dikenal melalui film (seperti film Thor : Love and Thunder) dengan kucing? Simak berikut penjelasan lebih lengkap tentang kucing dalam mitologi kuno.


Kucing Dalam Beberapa Mitologi Kuno

Kucing merupakan salah satu hewan menggemaskan yang banyak dipelihara banyak orang. Siapa sangka, dibalik tingkahnya yang menggemaskan kucing ternyata menjadi hewan yang pernah dipuja serta menjadi bagian dari kisah mitologi dari budaya di berbagai negara. Berikut ini kucing dalam beberapa mitologi kuno yang menarik untuk kita bahas kali ini:


Mesir

Di zaman peradaban Mesir Kuno, kucing dipuja sebagai Dewi. Masyarakat mesir percaya jika kucing merupakan perwujudan dari Dewi Bastet yang digambarkan sebagai sosok separuh wanita dan separuh kucing betina. Dewi Bastet merupakan satu-satunya dewi yang bisa berubah wujud menjadi seekor kucing.

Masyarakat setempat percaya jika kucing adalah mahluk yang magis serta membaya keberuntungan. Tak heran banyak orang-orang kaya pada zaman itu menghiasi kucingnya dengan perhiasan serta memberi makan kucingnya dengan makanan yang mewah. Bahkan saat mati, kucing tersebut dijadikan mumi. Uniknya lagi, sebagai bentuk rasa duka atas kematian kucingnya para pemilik rela mencukur alisnya.


Tiongkok

Selain Mesir, Tiongkok juga menjadi salah satu negara yang menganggap kucing sebagai pelindung keluarga. Dalam sebuah buku berjudul Book Of Rites diceritakan bahwa sosok pelindung keluarga tersebut bernama Li Shou. Dewa tersebut selalu disembah oleh para petani karena dianggap melindungi panen dari hama seperti tikus.


Polandia

Sama seperti Tiongkok, masyarakat pada peradaban kuno Polandia juga menganggap kucing sebagai dewa. Kucing digambarkan berwarna hitam mempunyai nama Ovinnik. Kucing dipercaya sebagai pelindung keluarga oleh para petani karena melindungi ternaknya dan mengusir roh serta peri jahat.


Peru

Pada zaman pra peradaban suku Inka, masyarakat Peru menganggap kucing sebagai Ai-Apaec. Dewa tersebut disembah dalam budaya Mochina. Ai-Apaec digambarkan seperti orangtua yang memiliki wajah keriput, memiliki taring serta kumis layaknya seperti kucing. Menurut kepercayaan masyarakatnya, dewa tersebut berevolusi dan kemudian mengambil bentuk kucing purba.


Jerman Utara

Kaum Norse merupakan sebuah kepercayaan di Jerman Utara memuja Dewi Freya. Dewi ini merupakan simbol cinta, kemakmuran serta keajaiban. Kaum Norse percaya jika Freya mengendarai sebuah kereta yang ditarik oleh 2 ekor kucing berwarna abu yang berbadan besar. Diceritakan jika kucing tersebut merupakan hadiah dari dewa Thor untuknya. Karena hal tersebut maka para petani lalu membuat sebuah persembahan pada kucing sebagai permohonan untuk musim panen yang lebih baik.


Itulah sekilas tentang kucing dalam beberapa mitologi kuno. Menarik bukan? Dibalik kekaguman kita terhadap kucing karena merupakan hewan menggemaskan dan aktif, ternyata jauh sebelum hari ini kucing pernah menjadi bagian dari budaya beberapa negara. Banyak yang memuja kucing karena dianggap sebagai dewa perlindung hingga merupakan simbol keberuntungan dan cinta. Semoga bermanfaat!

Post: Blog2 Post
bottom of page