top of page
  • admin

Cara Budidaya Cacing Sutra Dengan Hasil Melimpah dan Untung


foto oleh 8villages.com


Cacing sutra kini semakin populer karena banyak dibudidayakan dengan peluang hasil yang melimpah dan menguntungkan. Hewan satu ini kerap dijadikan pakan (atau umpan) bagi ikan. Bagi Anda yang ingin meraih keuntungan beternak hewan kecil berukuran 1-3 cm ini harus mengetahui cara budidayanya.


Budidaya Cacing Sutra

Berikut cara dan langkah-langkah budidaya yang harus Anda lakukan.


Menyiapkan Tempat

Langkah pertama untuk memulai budidaya hewan berukuran mini ini adalah dengan menyiapkan media budidaya. Persiapkan tempat berupa kubangan lumpur berukuran sekitar 100 cm x 200 cm. Setiap kubangan dibuat petak kecil berukuran 20 cm x 20 cm dengan tinggi 10 cm yang berfungsi sebagai tanggul.


Mencari Bibit

Setelah tempat selesai dibuat, langkah selanjutnya dalam budidaya cacing sutra adalah mencari bibitnya. Anda bisa mencari bibit cacing sutra di tempat-tempat yang berlumpur, misalnya di areal persawahan. Tidak perlu memilih jenis cacing dengan fisik sehat. Selama cacing masih hidup, Anda bisa memeliharanya.


Memberi Pupuk

Agar cacing bisa tumbuh normal, Anda harus memberi pupuk berupa tanah yang sudah dicampur dengan dedak halus atau ampas tahu (200-250 g/m2) di kubangan yang telah dibuat. Selain pupuk buatan sendiri, sebagai sumber makanan cacing sutra, Anda bisa menggunakan pupuk kandang (300 g/m2).

Untuk menghemat biaya, Anda juga bisa membuat pupuk sendiri. Caranya, kumpulkan kotoran ayam lalu jemur hingga benar-benar kering. Tujuan pengeringan adalah untuk menghilangkan gas beracun dalam kotoran.


Melakukan Fermentasi

Selain memberi pupuk, media kubangan cacing sutra juga perlu dilakukan fermentasi. Tujuannya, untuk meningkatkan kandungan N-organik dan organik-C. Caranya, Anda perlu merendam lahan yang sudah disiapkan dengan air selama tidak kurang dari 4 hari.


Mengendapkan Air

Langkah selanjutnya dalam teknik budidaya cacing sutra adalah dengan mengendapkan air. Anda tidak bisa langsung menggunakan air yang telah dimasukkan ke dalam kubangan, melainkan harus diendapkan terlebih dahulu minimal selama 3-5 hari.

Buang air bagian atas endapan hingga tersisa 5-10 cm dari permukaan lumpur. Setelah itu, ratakan lumpur dan diamkan beberapa hari. Ulangi tahap ini hingga lumpur benar-benar dalam keadaan halus.


Menebar Benih

Setelah semua siap, kini saatnya Anda menebar benih yang juga disebut cacing darah ini ke dalam kubangan lumpur yang telah dibuat. Jika Anda memiliki benih 10 gelas atau sekitar liter, misalnya, maka kubangan lumpur harus diisi air setinggi 5-7 cm.


Memberi Pakan

Cara beternak cacing sutra yang benar adalah dengan memberi pakan secara teratur. Untuk makanan pokok cacing ini adalah bahan organik yang sudah bercampur dengan lumpur di dalam kubangan. Sedangkan cara makannya biasanya cacing sutra menelan makanan bersamaan dengan lumpur.


Saatnya Panen

Inilah waktu yang tunggu-tunggu. Anda akan mendapatkan hasil sebagai jerih payah usaha yang telah dilakukan selama ini. Jika Anda mengikuti langkah-langkah di atas, tentu peluang untuk mendapatkan hasil panen maksimal terbuka lebar.

Syarat memanen cacing rambut ini juga relatif mudah. Anda cukup menyiapkan wadah sebagai tempat hasil panen. Namun, Anda sebaiknya tidak memanen semuanya. Sisakan cacing yang masih muda untuk dijadikan bibit.


Mencuci Cacing

Anda tidak bisa langsung menjual hasil panen budidaya cacing sutra melainkan harus mencucinya dengan air bersih terlebih dahulu. Kecuali Anda menjualnya kepada orang yang ingin melakukan budidaya maka sebaiknya cacing tidak perlu dibersihkan dan biarkan lumpur tetap ada.


Menyediakan Takaran

Langkah terakhir adalah menyediakan gelas plastik yang digunakan untuk menakar cacing sutra ketika hendak dijual. Gelas plastik yang digunakan sebagai takaran biasanya seukuran gelas untuk puding.


Demikian 10 langkah budidaya cacing sutra, mulai persiapan tempat hingga memasarkan hasil panen, yang bisa Anda lakukan. Budidaya cacing jenis ini cukup menjanjikan dan alangkah baiknya jika Anda membagikan artikel ini kepada rekan-rekan pembaca yang lain

36 views0 comments
Post: Blog2 Post
bottom of page