top of page
  • admin

Sekilas Tentang Feed Convertion Ratio (FCR), Cara Menghitung Dan Faktor Yang Mempengaruhinya!


foto oleh unsplash


Tahukah anda? salah satu kunci sukses dalam usaha budidaya ikan yaitu manajemen pemberian pakan yang benar. Ikan yang dibudidaya harus mendapatkan pakan yang ideal sesuai dengan ukuran, usia dan bentuk tubuh dari ikan itu sendiri. Karena hal tersebut maka para pembudidaya harus memiliki keahlian dalam mengevaluasi secara rinci berapa banyak pakan yang akan diberikan pada ikan. Nah, dalam hal ini para pembudidaya bisa menghitung dengan teknik Feed Convertion Ratio (FCR).


Apa Itu Feed Convertion Ratio (FCR)?

Feed Convertion Ratio atau FCR merupakan rasio konversi yang membandingkan antara berat pakan yang diberikan dalam siklus periode dengan berat biomasa yang dihasilkan ketika melalui sampling. Jelasnya, FCR merupakan sebuah analisa untuk menghitung banyaknya pakan dalam satu kg yang diberikan pada ikan untuk menghasilkan 1 kg daging ikan.

Dalam budidaya perikanan, Feed Convertion Ratio (FCR) bisa menjadi salah satu acuan untuk menentukan tingkat keberhasilan budidaya. Selain bisa mengatur pengelolaan pakan, secara tidak langsung Feed Convertion Ratio juga bisa mempengaruhi kualitas air serta kualitas ikan. Lalu, bagaiama cara menghitung FCR? Simak ulasannya berikut ini!


Cara Menghitung Feed Convertion Ratio (FCR)

Terdapat rumus yang perlu anda ketahui untuk mengetahui Feed Convertion Ratio (FCR). Berikut rumusnya:

FCR = Total Jumlah Pakan Keseluruhan (Kg) / Total Berat Ikan

Contohnya: Di akhir masa produksi, diperoleh bobot akhir ikan sebanyak 150 kg dimana selama masa budidaya, pembudidaya menghabiskan pakan sebanyak 200 Kg. Pertanyaannya, berapa pakan yang digunakan untuk menghasilkan 1 kg daging yang dipanen. Maka jawabannya yaitu:

FCR = 200 Kg / 150 kg

= 1,4 Kg

Maka dibutukan 1,4 Kg pakan untuk menghasilkan 1 kg daging ikan. Apabila setiap Kg pakan dijual dengan harga Rp. 10.000/Kg maka biaya produksi yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan 1 kg daging ikan yaitu :

= 1,4 Kg x Rp. 10.000

= Rp. 14.000

Selain menggunakan rumus anda juga bisa menggunakan aplikasi FCR ikan. Aplikasi ini bisa anda gunakan jika anda masih mengalami kesulitan ketika melakukan perhitungan FCR dengan rumus.

Setelah anda mengetahui nilai FCR, anda juga perlu mengetahui nilai FCR ideal. Pada dasarnya, semakin kecil nilai FCR maka akan semakin besar keuntungan yang didapat. Idealnya FCR pada ikan yang baik yaitu sekitar 1,5 sampai 2 dan usahakan jangan melebihi 2 karena untuk menghemat pengeluaran biaya.

Namun, tidak semua ikan memiliki nilai FCR ideal yang sama. Terdapat beberapa faktor yang bisa mempengaruhi nilai Feed Convertion Ratio (FCR). Apa saja faktornya? Berikut penjelasannya!


Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Nilai FCR

Sejauh ini terdapat empat faktor yang dapat mempengaruhi nilai Feed Convertion Ratio (FCR). Berikut ini faktor-faktornya:

1. Ikan

Faktor pertama jelas dari objek utama yaitu ikan. Hal ini berkaitan dengan jenis ikan yang dipelihara, ukuran ikan, kualitas benih, genetik dan kesehatan ikan. Ikan dengan jenis berbeda tentu memiliki FCR yang berbeda. Kualitas bibit juga tentu berpengaruh pada parameter ini. Jadi, pastikan memperoleh bibit yang baik atau memiliki indukan yang baik untuk menjaga FCR.

2. Lingkungan

Selain ikan, faktor lain yang mempengaruhi nilai FCR yaitu lingkungan. Hal tersebut tekait dengan suhu, kadar ammonia, kadar oksigen (dissolved oxygen), keasaman/pH dan polutan lain dalam air. Ikan yang hidup dengan lingkungan yang optimal akan menggunakan pakan lebih efisien untuk pertumbuhan, ini berbeda dengan ikan yang terkena dampak stress lingkungan.

3. Manajemen Pakan

Manajemen pakan juga tentu saja mempengaruhi nilai FCR. Hal ini tentu saja terkait kebiasaan makan ikan dan waktu pemberian ikan. Para pembudidaya ikan benar-benar perlu mengelola pakan dengan sebaik mungkin. Namun dalam manajemen pakan ini terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan termasuk jenis ikan, ukuran, frekuensi pakan, kualitas air dan lainnya.

Khusus untuk manajemen pakan ini, pembudidaya dapat juga memakai probiotik. Probiotik merupakan produk yang mengandung bakteri bermanfaat untuk pembudidayaan ikan. Probiotik yang baik tidak hanya mengandung bakteri yang bermanfaar bagi kesehatan dan kualitas ikan, namun juga mengandung bakteri yang bisa meningkatkan kualitas air. Selain itu probiotik juga dapat digunakan untuk memacu pertumbuhan pakan alami seperti fitoplankton dan zooplankton sehingga secara umum bisa menurunkan FCR dan meningkatkan margin usaha pembudidaya.

4. Kualitas Dan Kuantitas Pakan

Faktor yang terakhir yaitu kualitas dan kuantitas pakan. Pakan yang diberikan harus berkualitas baik secara tampilan ataupun nutrisi. Tak hanya itu saja, kuantitasnya juga perlu benar-benar diperhatikan agar kebutuhan ikan-ikan terpenuhi. Secara prinsip pilihlah pakan yang berkualitas, bernutrisi, murah dan mudah didapat untuk meningkatkan margin usaha tanpa mengorbankan kualitas hasil panen.


Nah itulah sekilas tentang Feed Convertion Ratio (FCR), cara menghitung dan faktor yang mempengaruhi nilai FCR. Sebagai pembudidaya atau orang yang akan memulai budidaya ikan, anda wajib mengetahui hal diatas agar lebih mengetahui keuntungan didapat. Semoga bermanfaat!



Post: Blog2 Post
bottom of page