foto oleh katadata
Tahukah anda? Tenyata permasalahan tanah asam tidak hanya berpengaruh pada lahan pertanian saja, namun permasalahan tersebut juga selalu terjadi dan memiliki dampak pada produktivitas budidaya perikanan seperti pada perikanan tambak misalnya. Permasalahan tersebut memang selalu umum terjadi sehingga sebagai salah satu solusinya yaitu dengan melakukan pengapuran. Pengapuran ini sendiri bertujuan dalam meningkatkan pH air yang awalnya asam menjadi pH netral.
Tambak atau kolam bisa menjadi asam karena beberapa hal antara lain:
Terisi Air Hujan
Hal ini sulit dihindari karena biasanya tambak atau kolam memang terisi oleh air hujan. Air hujan sendiri secara alami bersifat agak asam. Hal ini terjadi karena Gas Karbon Dioksida yang ada di atmosfer bereaksi dengan air dan membentuk asam lemah.
Pembusukan Bahan Organik yang berlebihan
Bahan organik seperti sisa pakan, sisa tanaman dan feses ikan atau udang dapat membusuk dikolam atau tambak. Jika pembusukan ini berlangsung secara berlebihan, hal ini akan memicu terbentuknya asam humat (humic acid) yang dapat menambah keasaman tanah.
Aplikasi pupuk yang tidak optimal
Sebab selanjutnya adalah Penggunaan pupuk anorganik yang terlalu banyak. Penggunaan pupuk anorganik seperti urea atau SP36 yang berlebihan juga dapat memicu meningkatnya keasaman tambak atau kolam.
Manfaat Pengapuran Pada Air Tambak
Dalam dunia pertanian ataupun perikanan, keasaman menjadi salah satu hal yang penting untuk selalu diperhatikan agar tidak menyebabkan gagal panen. Keasaman ini umumnya diukur dengan skala pH. Ketika pH tanah terlalu asam maka akan menimbulkan beberapa masalah terutama pada air tambak.
Agar permasalahan tersebut tidak berlanjut maka dibutuhkan pengapuran dimana pengapuran ini dipilih karena merupakan solusi yang mudah dan murah. Cara pengapuran tentunya cukup mudah, hanya saja sebelum anda mengetahui bagaimana caranya, berikut ini manfaat pengapuran pada air tambak yang sebaiknya anda ketahui:
1. Mampu meningkatkan kualitas dari air tambak karena pH air akan menjadi netral sehingga akan membantu mempermudah terurainya bahan organik.
2. Khusus bagi anda yang menggunakan air tambak sebagai budidaya udang, unsur kalsium (Ca) serta magnesium (Ma) pada kapur akan sangat dibutuhkan untuk pembentukan kulit udang.
3. Membantu meningkatkan ketersediaan unsur fosfor (P) yang berfungsi untuk perkembangan dan pertumbuhan plankton yang merupakan pakan alami bagi ikan dan udang. Hal ini tentunya dapat menghemat biaya pakan yang biasanya menjadi komponen biaya terbesar dalam budidaya.
4. Membantu dalam menekan perkembangan hama penyebab penyakit.
Lalu, Bagaimana Cara Pengapuran Pada Air Tambak?
Secara sederhana pengapuran adalah pemberian kapur pada tambak karena tanah tersebut terlalu asam. Jenis kapur yang digunakan dalam pengapuran tentunya tidak sembarangan, jenis kapur yang digunakan diantaranya lain dolomit, kapur karbonat atau kapur oksida. Penggunaannya sendiri disesuaikan dengan kemurnian kapur yang digunakan dan keasaman tanah tambak sebelum dilakukan aplikasi.
Pengapuran dilakukan dengan cara menaburkan kapur secara merata pada permukaan tanah pada dasar tambak. Setelah dasar tanah tercampur rata maka tanah tersebut bisa dibalik sehingga dengan begitu kapur bisa lebih masuk pada lapisan dasar tanah. Sebelum proses pengapuran dimulai, anda harus mengeringkan terlebih dahulu kolam tambaknya. Setelah kering maka anda bisa menebarkannya secara merata.
Pengapuran juga dibagi menjadi dua tahapan yaitu pengapuran dasar serta pengapuran susulan. Pengapuran dasar bisanya dilakukan setelah pengeringan tambak dengan dosis yang diperlukan sekitar 1.000 hingga 2.000 kg/ha dimana kapur tersebut di tebarkan secara merata. Sedangkan untuk pengapuran susulan dilakukan setelah ikan atau udang sudah ada ditambak. Pengapuran susulan dilakukan dengan disebar langsung pada kolam air tambak.
Nah itulah sekilas tentang manfaat dan cara pengapuran pada air tambak. Dua hal tersebut penting sekali untuk anda ketahui apalagi jika setiap panen anda menginginkan hasil yang menguntungkan. Selamat mencoba!