foto oleh greeners.co
Banyak sekali jenis kucing yang ada di Dunia dan persebaranya tidak merata. Salah satunya adalah kucing bakau yang ada di Indonesia. Namun, sayang sekali di nusantara keberadaan kucing jenis ini sudah susah ditemui karena termasuk dalam makhluk yang yang terancam punah.
Kucing bakau sendiri memiliki nama lain kucing pancing, atau ada juga yang menyebutnya fishing cat. Sebutan ini tentu saja di berikan karena keunikannya yaitu memiliki kemampuan menangkap ikan di danau, sungai sejak masa kecil sampai dengan dewasa.
Ini tentu saja sebuah keunikan dan sekaligus kelebihan karena kucing pada umumnya takut dengan air apalagi sampai menyelam ke dasar sungai. Hal ini dilakukan oleh kucing bakau dengan mudah.
Usia hidup kucing bakau ini di prediksi antara 15 sampai dengan 25 tahun. Supaya lebih mengenal jauh kucing bakau ini, yuk kita simak beberapa hal sebagai berikut.
Ciri Fisik Kucing Bakau
Dari postur tubuh lebih besar jika dibandingkan dengan kucing biasa atau rumahan pada umumnnya. Kucing bakau juga memiliki otot yang kuat dan memiliki Gerakan yang cepat serta gesit.
Bobot kucing jantan bakau ini bisa mencapai 15 kilogram. Kucing bakau dewasa memiliki panjang tubuh 96,5-119,3 cm, tinggi tubuh kisaran 38,1-40,6 cm, bertubuh kuat, besar dan tangguh.
Mulutnya pendek dan lebar, batang hidung kecil hampir tidak ada. Telinganya kecil, bulat, rendah di sisi kepala, rahangnya bulat, hampir seperti pit bull, bagian bawahnya sangat kuat. Kepalanya bulat, lehernya pendek. Kakinya pendek, ekornya juga pendek, tebal di pangkal. Warnanya coklat keabu-abuan dengan hitam.
Ciri fisiologis yang menarik dari kucing bakau adalah adanya selaput di antara jari-jari kaki. Selaput ini membantu kucing bisa bergerak di air dengan lincah serta menangkap dan mempertahankan mangsa utama mereka yaitu ikan.
Selanjutnya, kucing bakau memiliki struktur lubang hidung khusus yang memungkinkannya menahan napas dan menyelam di bawah air. Inilah alasan sederhana kenapa kucing ini sangat tangguh di habitat air.
Seperti kebanyakan kucing, kucing bakau juga memiliki bintik mata putih di belakang telinga berwarna hitam. Bintik-bintik ini menekankan posisi telinga, yang jika ditekan akan menunjukkan sifat agresif hewan tersebut.
Habitat Kucing Bakau
Meskipun kucing pemancing ini menjadi sangat langka, mereka masih dapat ditemukan di daerah Asia Tenggara. Daerah persebarannya si meong ini meliputi Burma, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, Sri Lanka, India selatan, dan Indonesia. Habitat alami mereka adalah hutan tropis dan subtropis dengan banyak sungai datar dan mengalir lambat, kemudian tentu saja rawa bakau, dan danau kecil.
Keunikan
Kemampuannya dalam menangkap ikan di dalam air membuat kucing ini sangat spesial. Cara dia mengintai sampai menangkap mangsanya lihai. Pergerakan yang sangat cepat membuatnya dengan mudah menangkap ikan di sungai dan tidak pernah takut menyelam ke kedalaman air dengan waktu yang relatif cepat.
Tingkah laku kucing bakau
Tidak seperti kebanyakan kucing lainnya, kucing bakau adalah perenang yang hebat. Untuk mencari makanan, mereka tidak hanya menunggu di dekat pantai dan sungai dalam berburu mangsa dengan satu lompatan yang terarah dengan baik, tetapi juga menjelajahi perairan dangkal untuk mencari kepiting, katak, siput, dan ikan.
Selain di sungai kucing bakau juga lihai berburu mangsa di darat seperti tikus, kemudian burung bahkan beberapa sumber yang mengatakan kucing bakau besar bisa mamangsa seekor domba.
Nah, itulah keunikan tentang kucing bakau. Share ya supaya lebih banyak orang yang peduli tentang satwa langka ini. Tidak semua kucing takut air!
Kommentare