foto oleh tagar.id
Dalam memperingati perayaan ulang tahun Indonesia, pastinya tidak asing lagi kalau kita membahas mengenai proklamator kemerdekaan Indonesia. Bung Hatta dan Bung Karno akan selalu dikenang atas perjuangannya melawan penjajah demi mengucap kata merdeka bagi kita semua. Hal tersebut menjadikan momen bersejarah itu akan dikenang sepanjang masa oleh segenap rakyat Indonesia. Keduanya selain mengabdi kepada bangsa, ternyata keduanya telah memiliki hewan peliharaannya masing-masing yakni kucing.
Hewan Kesayangan Bung Karno
Kucing yang merupakan hewan yang lucu dan menggemaskan merupakan hewan yang disayang oleh seluruh kalangan dari rakyat biasa hingga presiden maupun wakil presiden kala itu sampai sekarang. Dikutip menurut Jae Bara yang merupakan pengawal pribadi Soekarno selama di Ende (Buku: Bung Karno: Ilham dari Flores untuk Nusantara), Soekarno mempunyai segerombol ‘sahabat khusus’, yakni kera dan kucing. Bahkan ketika pengasingannya dipindahkan ke Bengkulu. Dikutip menurut AM Hanafi, yang merupakan duta besar Indonesia untuk Kuba pada tahun 1965 (Buku: AM Hanafi Menggugat), Ibu Inggit (istri Bung Karno) menerangkan bahwa ia telah memelihara seekor kucing, namun bukan kucing anggora yang bulunya panjang dan halus, melainkan kucing kampung yang lepas tak bertuan. Namun tetap kucing tersebut disayangi dan dicintai oleh pemiliknya.
Nama Unik Anabul Bung Hatta
Namun, bagaimana dengan Bung Hatta? Apakah beliau juga pecinta kucing? Dikutip menurut Des Alwi saat diasingkan ke Banda Naira, Bung Hatta telah memelihara banyak kucing. Menakjubkannya lagi, Bung Hatta menamai kucing-kucingnya dengan nama diktator, seperti, Hitler, Mussolini, Franco, dan Turky. Lucunya diktaktor tersebut sebenarnya dibenci oleh Bung Hatta. Terdapat seekor kucing yang motif bulunya mirip macan diberi nama Hitler.
Di kediamannya di Jakarta, Bung Hatta pun memiliki banyak kucing. Bahkan salah satu kucing kesayangannya diberi nama Jonkheer (gelar bangsawan pada masyarakat Belanda). Demikian menurut Gemala Rabi’ah Hatta, putri kedua Hatta. (Buku: Pribadi Manusia Hatta).
Jonkheer menunggu pada saat kira-kira Bung Hatta akan kembali ke rumah. Ia juga tahu jadwal kegiatan tuannya, kapan mandi atau ke ruang perpustakaan. Waktu Bung Hatta sakit, ia tidak suka makan dan mengeong-ngeong di kamar sang proklamator seakan ikut merasakan sakit tuannya. Hal tersebut merupakan cerminan nyata kesetiaan seekor kucing kepada tuannya.
Terlebih lagi, dalam kesehariannya Bung Hatta, beliau selalu memperhatikan hewan peliharaannya tersebut. Bung Hatta memberi makan kucing-kucingnya dengan daging yang dipotong kecil-kecil, kemudian membagi porsi makanannya dengan adil.
Nah itulah sekilas tentang anabul kesayangan dari Bapak Bangsa Indonesia. Dengan adanya cerminan nyata dari Bung Karno dan Bung Hatta, sudah pastilah kita sebaiknya mencontoh mereka dengan mereka merawat dan menyayangi hewan peliharaan masing-masing. Maka dari itu sebaiknya pecinta hewan senantiasa memberikan yang terbaik untuk hewan kesayangan. Semoga bermanfaat!
Comments