top of page

Penting! Inilah Cara Tepat Perawatan Kucing Pasca Sterilisasi Yang Sebaiknya Diketahui


foto oleh unsplash


Bagi anda yang sangat mencintai hewan khususnya kucing, pastinya sudah sering mendengar istilah steril atau kebiri pada kucing, bukan? Namun apakah anda tahu apa sebenarnya sterilisasi dan manfaatnya? Jika belum maka simak berikut ini sekilas tentang sterilisasi dan perawatan kucing pasca sterilisasi!


Sekilas Tentang Sterilisasi Pada Kucing Dan Manfaatnya!

Sterilisasi pada kucing merupakan sebuah tindakan pengangkatan organ reproduksi agar kucing tidak bisa menghasilkan keturunan. Tindakan sterilisasi pada kucing jantan dan betina tentu saja berbeda. Pada kucing jantan, sterilisasi dilakukan dengan cara pengangkatan testis. Sedangkan pada kucing betina, dilakukan pengangkatan ovarium. Biasanya tindakan tersebut dilakukan saat kucing mencapai usia minimal 6 bulan dan dalam kondisi sehat/fit.

Sterilisasi pada kucing sangatlah penting mengingat saat ini populasi kucing semakin bertambah dari tahun ke tahunnya. Hal ini tentu saja dikarenakan ketika melahirkan kucing bisa menghasilkan 2 sampai 7 keturunan. Hal tersebut memicu adanya over population yang bisa menyebabkan tingginya kasus penelantaran kucing. Nah, sterilisasi ini bisa membantu menjaga populasinya sehingga mengurangi jumlah kucing yang terlantar.

Selain mengurangi populasi kucing, terdapat manfaat lain dari tindakan sterilisasi kucing. Berikut manfaatnya:

  • Membuat kucing menjadi lebih sehat, kucing betina yang sudah disterilisasi akan turun risikonya untuk mengidap tumor ganas yang menyerang ovarium, kelenjar susu dan rahim. Strerilisasi pada kucing jantan juga bisa mencegah timbulnya kanker testis dan penyakit prostat.

  • Kucing menjadi lincah dan berat badan bertambah, hak ini karena hormon reproduksi akan berubah menjadi hormon tumbuh kembang.

  • Menghindari perkelahian, kucing jantan yang belum disterilisasi biasanya akan berkelahi dengan kucing jantan lain karena berebut pasangan. Namun dengan sterilisasi, bisa membuat kucing lebih tenang dan birahinya stabil.

  • Menghindarkan strees pada kucing, ketika birahi kucing akan mengeong terus menerus dan keluar rumah sampai berhari-hari untuk mencari pasangan. Jika tidak mendapatkannya, kucing akan stres bahkan sakit. Namun dengan sterilisasi dipercaya bisa mengurangi stress pada kucing.

  • Kucing lebih betah di rumah, sterilisasi juga sudah terbukti bisa mengurangi tingkat agresivitas kucing dan bisa membuat mereka lebih jinak serta tenang. Kucing juga tidak lagi terdorong oleh hormon reproduksi untuk keluar mencari pasangan sehingga tetap betah di rumah. Selain itu steril akan mengurangi risiko spraying.


Lalu, Bagaimana Perawatan Kucing Pasca Sterilisasi?

Setelah mengetahui banyak sekali manfaat sterilisasi pada kucing, pastinya banyak sekali pemilik kucing yang ingin segera melakukan tindakan steril tersebut. Namun tak sedikit juga yang masih ragu karena tidak tahu bagaimana perawatan kucing pasca sterilisasi. Nah, untuk anda yang masih bingung mengenai bagaimana cara perawatannya, simak berikut cara-cara tepatnya:


1. Tempatkanlah Kucing Dalam Kandang

Setelah dilakukan tindakan sterilisasi, kucing masih mengalami bius dan mereka akan tertidur. Bahkan bisa saja kucing masih dalam pengaruh bius yang ditandai dengan sempoyongan, muntah, diam ataupun mengeong. Jika hal tersebut terjadi, anda pastinya jangan panik karena kondisi ini normal.

Buatlah ruangan yang tenang dan jauhkan mereka dari kebisingan. Tempatkan kucing anda di ruangan tersebut dengan cahaya yang tidak terlalu gelap ataupun tidak terlalu terang. Jika anda tidak memiliki kandang, maka anda bisa menempatkannya di kamar. Pasikan jika kucing anda tidak keluar kamar serta tidak ada kucing lain yang mendekatinya. Kucing membutuhkan istirahat yang cukup setelah operasi untuk mempercepat penyembuhan.


2. Siapkan Makanan Basah (opsional)

Sebelum melakukan tindakan sterilisasi, kucing tidak boleh makan. Namun hal ini tidak masalah karena ketika kucing anda sudah mulai sadar mereka akan meminta makanannya. Nah, tugas anda yaitu siapkan makananlah makanan basah agar kucing anda bisa memakannya dengan mudah dan untuk meningkatkan nafsu makannya.

Ingat, anda hanya perlu memberikan makanan basah saja, hindarilah pemberian susu dan cemilan. Jika pasca sterilisasi kucing tidak mau makan, maka anda bisa menyuapinya atau menghubungi dokter hewan segera. Untuk langkah ini sebenarnya lebih bersifat opsional, karena biasanya kucing setelah disteril akan diawasi atau dirawat di dokter hewan. Namun secara prinsip Anda perlu memberikan makanan yang tinggi nutrisi saat kucing sudah kembali ke rumah agar proses pemulihannya lebih cepat.


3. Jangan Dimandikan

Pasca sterilisasi, anda tidak boleh memandikan kucing selama 14 hari. Jika anda merasa ada yang kotor di sekitar tubuhnya, maka anda bisa membersihkannya dengan tisu basah atau handuk kering. Tidak memandikan kucing bertujuan agar luka bekas operasi bisa mengering dengan sempurna dan pastinya untuk menghindari stres.


Untuk Anda yang melakukan steril pada kucing liar (stray cat) untuk dilepasliarkan lagi, jangan lupa berkonsultasi kepada dokter hewan agar diberi penanda di telinganya, agar rescuer lain juga tahu bahwa kucing ini telah disteril. Untuk kasus seperti ini sebaiknya kucing dirawat dulu sekitar 14 hari sebelum dilepaskan.

Nah itulah cara tepat perawatan kucing pasca sterilisasi. Mudah bukan? Selain hal diatas, anda juga perlu rutin memberikan obat yang diberikan oleh dokter hewan (jika diberi). Pastikan juga anda selalu memantau kondisi kucing kesayangan. Jika terjadi pendarahan, muntah berlebihan, diare, kehilangan nafsu makan secara konsisten, lesu, mengigil, ketidakstabilan kaki dan nafas berat maka tidak perlu banyak babibu, anda harus segera membawanya ke dokter hewan!


Bagi Anda yang berdomisili di Gresik dan ingin berkonsultasi sekitar tata cara dan perawatan pasca steril kucing, jangan ragu untuk datang atau menghubungi kawan hewan petshop. Semoga bermanfaat!

Post: Blog2 Post
bottom of page