top of page
  • admin

Cara Membuat Silase dengan Benar dan Tepat (Ternak Ruminansia)


foto oleh unsplash


Untuk Anda yang memiliki hewan ternak ruminansia (sapi, kambing, domba) mungkin sudah mendengar tentang cara membuat silase. Pakan ternak ini ternyata memiliki manfaat yang besar untuk kesehatan hewan ternak. Namun tentu saja Anda harus membuatnya dengan benar agar semua kandungan nutrisi dan manfaatnya bisa dimaksimalkan.

Pada dasarnya silase adalah pakan yang berkadar air tinggi dan dihasilkan dari proses fermentasi. Pakan ini diberikan pada kelompok hewan ruminansia dan bisa dijadikan sebagai biofuel yang didapatkan melalui proses digestik anaerobik. Bahan utamanya kebanyakan adalah rerumputan dan serealia.

Dalam proses pembuatannya ada beberapa hal harus diperhatikan dengan baik demi kebaikan hewan ternak Anda. Membuatnya sendiri juga bisa jadi alternatif pakan yang murah, tetapi memberikan manfaat yang besar. Pembuatan silase juga dapat meningkatkan kandungan nutrisi dari rerumputan dan serealia sehingga lebih baik daripada tanpa dibuat silase.

Tentu saja menjaga kesehatan hewan ternak melalui makanannya juga jadi hal yang sangat penting untuk Anda perhatikan dengan baik. Jangan sampai hewan Anda kemudian menjadi kurus atau kekurangan gizi karena asupan makanannya tidak dijaga kualitasnya dan jumlahnya kurang tepat secara kelengkapan nutrisi bagi ternak.

Cara Membuatan Silase

Dalam “menyimpan” bahan pakan ternak Anda dapat membuat Hay dan Silase. Namun, pembuatan silase berbeda dengan pembuatan hay karena melibatkan proses fermentasi. Hal ini menyebabkan silase lebih sukar dibuat daripada hay. Tapi, nilai gizi silase lebih tinggi daripada hay. Silase bahkan dapat menyuplai kebutuhan nutrisi ternak sebesar 70-90% menurut Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Langkah awal pembuatan silase adalah penyiapan bahan. Pertama siapkan bahan baku hijauan kemudian dipotong kecil-kecil sekitar ukuran 5 sampai 10 cm saja. Kemudian dicampurkan dengan tetes tebu, dedak hulus, bahan baku hijauan silase dan probiotik. Bahan baku hijauan silase ini bisa berupa onggok singkong, tebon jagung, rumput-rumput, jerami padi dan lain lain. Manfaatkan bahan baku yang melimpah disekitar Anda agar dapat menghemat.

Setelah selesai, campuran tersebut dimasukkan ke dalam silo. Silo ini bisa bisa dibuat dari drum, ember atau wadah lain yang kedap udara. Anda harus memastikan bahwa di dalamnya campuran pakan tidak ada rongga udara atau minimalkan rongga udara. Proses pembentukan silase sendiri merupakan fermentasi anaerobic (tanpa udara) atau minimal aerobic fakultatif (minim udara).

Tips penting yang bisa Anda sebelum memulai adalah kandungan air dari bahan hijauan. Pastikan kadar air sekitar 60%. Tidak terlalu kering dan tidak terlalu basah. Cara mengetesnya cukup sederhana. Coba remas dengan tangan bahan baku hijauan yang telah dipotong potong jika masih ada air yang menetes, berarti terlalu basah. Jemur 1-2 hari agar kering. Jika setelah diremas, kemudian buka tangan Anda. Jika bahan hijauan tidak menggumpal sama sekali (langsung ambyar, berarti terlalu kering. Semprot dengan air sedikit.

Kemudian tutup dengan lembaran plastik dengan rapat. Anda bisa memberikan pemberat di atasnya seperti batu atau lainnya. Proses ini dibiarkan selama 3 minggu dan Anda bisa membongkar silo. Anda bisa mengambil pakan ternak secukupnya saja, misalnya untuk kebutuhan 3 sampai 5 hari hewan ternak

Pastikan untuk tidak terlalu sering membuka tutupnya dan jika sudah selesai mengambil untuk pakan harus segera ditutup kembali. Jika ingin memonitor keberhasilan pembuatan silase, lakukanlah seminggu sekali dan lakukan tips “remas” bahan baku seperti diatas.

Dalam proses fermentasi biasanya dihasilkan panas yang dapat mengurangi kadar air bahan. Jika kadar airnya terlalu sedikit, Anda dapat menyempro sedikit air secara merata dalam silo Anda. Jika silase baru jadi dibuka sebaiknya dijemur atau diangin-anginkan terlebih dahulu sebelum diberikan ke ternak. Jika nantinya bisa menjaga kualitasnya maka pakan ini bisa bertahan 1 sampai 2 tahun.

Tanda jika sudah mengaplikasikan cara pembuatan silase maka hasilnya akan wangi asam (seperti tetes tebu/molase), masih berwarna hijau, tekstur rumputnya masih terlihat jelas, tidak berjamur, dan tidak berlendir. Itulah hal yang harus Anda perhatikan pertama kali saat melihat atau membongkar hasil silase buatan untuk ternak.

persiapan pembuatan silase


Manfaat Memberikan Pakan Silase untuk Ternak

Setiap bahan pakan untuk ternak tentunya memiliki manfaatnya masing-masing. Apalagi setelah Anda mengusahakan untuk mengaplikasikan cara membuat silase (untuk ternak). Tentu juga harus mengetahui manfaatnya untuk kesehatan dan perkembangan hewan ternak Anda sehingga akan terus menjaga kualitas pembuatannya.

Nutrisi Ternak

Dalam proses fermentasi pakan ini, selulosa dari bahan hijauan akan pecah. Hal ini bisa berpengaruh saat dikonsumsi oleh hewan ternak maka akan membuat proses pencernaannya menjadi lebih singkat sehingga penyerapan nutrisi juga lebih cepat dilakukan pada hewan.

Jika Anda melakukan cara membuat silase (untuk ternak) secara tepat maka proses tersebut akan menghasilkan vitamin B12 dan asam folat. Pakan ini tentunya sangat baik untuk kesehatan dan kebutuhan hewan terbak agar dapat berkembang dengan baik sesuai harapan peternak dan nantinya memberikan keuntungan optimal.

Selain nutrisi diatas, pembuatan silase juga dapat meningkatkan kandungan protein pakan. Kadar protein ini perlu diperhatikan secara khusus karena ternak berkaki empat (ruminansia) memperoleh protein dari bahan baku hijauan. Protein sendiri secara khusus dibutuhkan untuk pembentukan daging dan susu.

Anda bisa menambahkan komposisi bekatul di dalam pakan silase jika ingin mendapatkan nutrisi tambahan pada pakan hewan ternak ini. Selain itu, bekatul juga bisa memperbaiki karakter fisik yang dimiliki oleh pakan. Sehingga nantinya tekstur akan lebih menarik bagi hewan ternak Anda serta meningkatkan palatabilitas pakan.

Manajemen Pakan

Manfaat selanjutnya dari pembuatan silase adalah untuk mengelola pakan hijauan. Pembuatan silase memiliki fungsi serupa dengan pembuatan hay dalam manajemen pakan. Ada kalanya bahan baku hijauan tersedia melimpah (musim hujan atau musim panen) namun melebihi kebutuhan pakan hewan ternak kita. Bahan baku ini bisa dikonversi menjadi silase agar dapat digunakan saat pakan hijauan jumlahnya terbatas (musim kemarau atau masa paceklik lain). Silase sendiri bisa bertahan lebih dari 1 tahun jika dijaga dengan baik.

Selain itu Anda bisa juga menghemat penggunaan polar pada pakan. Polar sendiri sampai sekarang masih menjadi salah satu bahan baku yang populer bagi pakan ternak ruminansia. Seperti diketahui polar berasal dari gandum. Gandum sendiri tidak dapat tumbuh di Indonesia karena tidak cocok dibudidayakan pada iklim tropis. Jadi pembuatan silase juga membuat peternak sapi lebih “berdikari” dari impor gandum.

Dengan pembentukan silase maka Anda dapat beternak sepanjang tahun tanpa khawatir kekurangan pakan hijauan. Pastikan Anda beternak yang terkelola dengan baik dan panen pada saat harga diperkirakan tinggi. Hal ini sangat penting agar usaha ternak ruminansia dapat menghasilkan profit yang optimal.

Selain pembuatan silase dan hay, sebenarnya ada satu lagi cara untuk mengamankan bahan baku hijauan bagi ternak ruminansia. Cara ini adalah amoniasi pakan hijauan. Namun, cara ini akan dibahas lain waktu.

Banyaknya manfaat yang didapatkan dari pakan satu ini membuat para peternak memang harus membuatnya dengan benar. Tentu saja tujuannya adalah memberikan pakan terbaik untuk ternak dan membuat mereka tumbuh sebaik mungkin. Untuk itu menggunakan cara membuat silase yang tepat adalah hal penting Anda perhatikan. Bagikan artikel ini ke rekan rekan Anda agar manfaat dan cara pembuatan silase semakin diketahui banyak orang.


Post: Blog2 Post
bottom of page