top of page

Feline Cognitive Dysfunction, Penyakit Pikun pada Kucing

Updated: Jan 5, 2023


foto oleh unsplash


Seiring dengan bertambahnya usia, ternyata tidak hanya manusia saja yang memiliki resiko penyakit degeneratif seperti pikun atau dimentia melainkan kucing juga. Kucing senior (tua) kerap mengalami hal tersebut dimana kondisi ini dinamakan sebagai feline cognitive dysfunction (FCD). Ya, feline cognitive dysfunction merupakan suatu kondisi penurunan fungsi (disfungsi) yang terjadi pada fungsi kognitifnya seiring dengan bertambahnya usia hewan tersebut.

Penurunan fungsi kognitif yang terjadi pada kucing umumnya mencakupi penurunan memori, kesadaran, pendengaran, kemampuan belajar hingga penglihatan yang menurun. Penelitian juga mengungkapkan bahwa feline cognitive dysfunction mempengaruhi lebih dari 55% kucing yang berumur 11 tahun sampai 15 tahun serta 80% kucing yang berumur 16 sampai 20 tahun.


Lalu, Bagaimana Gejala Atau Tanda Kucing Mengidap Feline Cognitive Dysfunction?

Feline cognitive dysfunction (FCD) merupakan penyakit kognitif yang umum dialami oleh kucing senior. Kondisi ini akan berhubungan langsung dengan gejala penuaan yang akan menyebabkan perubahaan kesadaran, defisit memori dan penurunan respon. Penyebab utama dari FCD sampai saat ini belum diketahui. Namun banyak yang percaya bahwa penyebab utamanya yaitu faktor genetik.

Walaupun belum ditemukan secara detail penyebab utama FCD, anda tentu bisa mengenali gejala-gejala FCD. Kucing yang berusia lebih tua yaitu diatas 10 tahun akan menunjukkan lebih banyak gejala dibandingkan kucing yang masih muda. Dan berikut ini gejala atau tanda kucing mengidap feline cognitive dysfunction yang sebaiknya anda ketahui:

  • Mengalami disorientasi, kepikunan atau sering kebingungan.

  • Interaksi sosial berkurang dan aktivitas menurun.

  • Hilangnya keterampilan housetraining.

  • Kucing akan berkeliaran tanpa tujuan dan mudah tersesat.

  • Terlihat gelisah dan cemas.

  • Tidak mengenali wajah majikannya sendiri.

  • Perubahan pola tidur misalnya bangun di malam hari dan tertidur pulas di siang hari.

  • Tidak merawat diri (self grooming)

  • Tidak mengenali lingkungan sekitarnya.

  • Tidak menanggapi hal yang sedang terjadi di sekitarnya.

  • Lupa tempat kotoran dan tempat makan.

Jika kucing anda mengalami gejala atau tanda-tanda diatas maka langkah pertama yang perlu anda lakukan yaitu membawanya ke dokter hewan terdekat untuk dilakukan pemeriksaan. Biasanya dokter akan mengidentifikasi apakah kucing anda membutuhkan perawatan medis ataupun non medis.


Pencegahan dan Penanganan Feline Cognitive Dysfunction (FCD)

Dikarenakan penyakit ini tidak diketahui pasti penyebabnya sehingga tidak ada cara pasti untuk mengatasinya. Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah dan atau menangani kondisi ini.


Pencegahan feline cognitive dysfunction (FCD)

Terdapat beberapa cara yang dianggap efektif untuk menurunkan resiko kucing terkena feline cognitive dysfunction, berikut langkahnya:

  1. Jika anda memelihara lebih dari 2 jenis hewan peliharaan di rumah misalnya kucing dan reptil, maka sebaiknya pisahkan kedua hewan tersebut ditempat yang berbeda. Tujuannya agar kucing anda tidak stress karena kehadiran hewan peliharaan/anabul lain tersebut.

  2. Rutin memberikan makanan yang mengandung vitamin E.

  3. Menempatkan tempat kotoran ataupun tempat makanan yang mudah dijangkau.

  4. Mengajaknya untuk bermain di saat anda sedang memiliki waktu luang.

  5. Pemeriksaan rutin ke dokter hewan terdekat untuk mendeteksi penyakit secara dini.

Penanganan Feline Cognitive Dysfunction (FCD)

Feline cognitive dysfunction merupakan salah satu penyakit yang sedikit diteliti sehingga dianggap sebagai penyakit yang tidak bisa disembuhkan saat ini. Hanya saja, gejala yang terjadi tentu bisa dikelola dengan beberapa perlakuan atau penanganan. Berikut penangananya:

  1. Latihan fisik dan mental seperti memberikan mainan agar kucing anda lebih aktif.

  2. Memberikannya vitamin dan suplemen (Namun untuk hal ini perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter hewan). Salah satu jenis suplemen yang mudah didapat dan bermanfaat untuk FCD adalah minyak ikan.

  3. Membatasi ruang gerak hewan, dalam artian menghindari kucing masuk ke area-area yang berbahaya.

  4. Memberikan makan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan dengan konsisten.

  5. Ajak bicara kucing dan selalu memanggil namanya.

  6. Menjalin keakraban dengan hewan kesayangan anda seperti mengajaknya main, menenangkannya dan juga membiarkannya tidur dipangkuan untuk beberapa waktu.

Nah itulah sekilas tentang feline cognitive dysfunction (FCD) yang sebaiknya anda ketahui. Sebagai pecinta kucing dan pemilik hewan tersebut sebaik anda mengetahui betul tentang gejala FCD agar anda bisa lebih berhati-hati saat kucing anda mengalami kondisi tersebut. Apalagi biasanya kucing senior sudah merupakan bagian dari keluarga karena telah menjadi hewan peliharaan sejak lama.

Share ya supaya lebih banyak yang tahu tentang feline cognitive dysfunction (FCD). Semoga bermanfaat.


Post: Blog2 Post
bottom of page